PER (Price to Earnings Ratio) dan PBV (Price to Book Value) adalah dua rasio keuangan yang sering digunakan oleh investor untuk menilai valuasi suatu saham.
1. Price to Earnings Ratio (PER)
Rumus:
PER=Harga SahamEarnings Per Share (EPS)PER=Earnings Per Share (EPS)Harga Saham
Penjelasan:
- PER menunjukkan berapa kali laba bersih per saham (EPS) tercermin dalam harga saham.
- Semakin rendah PER, semakin murah valuasi saham dibandingkan dengan laba yang dihasilkan.
- PER yang tinggi bisa berarti saham dinilai mahal atau pasar optimis terhadap pertumbuhan laba di masa depan.
Contoh:
Jika harga saham SIDO adalah Rp600 dan EPS (laba bersih per saham) Rp50, maka:
PER=60050=12PER=50600=12
Artinya, investor membayar 12 kali lipat laba tahunan perusahaan untuk memiliki saham tersebut.
2. Price to Book Value (PBV)
Rumus:
PBV=Harga SahamBook Value per Share (BVPS)PBV=Book Value per Share (BVPS)Harga Saham
Penjelasan:
- PBV membandingkan harga saham dengan nilai buku perusahaan (aset bersih setelah dikurangi kewajiban).
- PBV < 1 berarti saham dihargai lebih murah dari nilai buku, bisa jadi undervalued.
- PBV > 1 berarti saham dihargai lebih tinggi dari nilai bukunya, yang bisa mencerminkan prospek pertumbuhan atau overvalued.
Contoh:
Jika harga saham WIKA adalah Rp1.000 dan nilai buku per sahamnya Rp800, maka:
PBV=1.000800=1,25PBV=8001.000=1,25
Artinya, investor membayar 1,25 kali lipat dari nilai buku perusahaan untuk memiliki sahamnya.
Kesimpulan
- PER lebih fokus pada profitabilitas, cocok untuk saham yang sudah menghasilkan laba.
- PBV lebih fokus pada nilai aset, cocok untuk menilai saham perusahaan aset berat seperti properti dan perbankan.
- PER dan PBV harus dibandingkan dengan rata-rata industri dan kompetitor agar analisis lebih akurat.
Kalau ada saham yang ingin dihitung PER dan PBV-nya, tinggal cari harga sahamnya sekarang, EPS, dan BVPS dari laporan keuangan terbaru!